TIMES MAGETAN, MAGETAN – Wakil Bupati Magetan Suyatni Priasmoro menyebut, jika janji politik terkait anggaran Rp 3 juta perbulan untuk Rukun Tangga (RT) tidak terlaksana di Tahun 2026, dirinya berserta bupati rela turun dari jabatan.
Hal itu dikatakannya pada saat di hadapan ratusan massa unjuk rasa di depan Gedung DPRD Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Senin (1/9/2025).
“Program RT 3 juta akan dilaksanakan pada tahun 2026, dan apabila tidak terlaksana saya sudah tanda tangan di depan notaris, saya dan ibu bupati akan mundur dari jabatan,” ujarnya.
Ketua DPRD Kabupaten Magetan Suratno saat menerima aspirasi para massa aksi dan akan meneruskannya ke pemerintah pusat. (FOTO: Aditya Candra/TIMES Indonesia)
Suyatni meminta kepada masyarakat untuk bersabar karena untuk anggaran ditahun 2025 sudah tersusun.
“Kalau dituntut tahun 2025 tidak bisa, karena anggaran sudah disusun oleh pemimpin sebelumnya di tahun 2024,” ungkapnya.
Adapun tuntutan untuk Pemkab Magetan dalam unjuk rasa yang dilakukan para mahasiswa BEM STAIM dan PMMI Magetan tersebut seperti.
Tuntutan 100 Hari Kerja Bupati Magetan:
- Menyayangkan kebijakan Pemkab Magetan dalam 100 hari kerja yang justru mencederai rasa keadilan masyarakat dengan pengadaan mobil dinas, meski sebelumnya mengusung semangat efisiensi anggaran.
- Menuntut komitmen Pemkab Magetan untuk benar-benar meningkatkan kinerja dan pelayanan publik setelah memperoleh fasilitas mobil dinas tersebut.
- Perkuat transparansi dan akuntabilitas penggunaan APBD
- Mendesak bupati magetan untuk mempercepat pembangunan infrastruktur berbasis kebutuhan rakyat, mendorong inovasi pelayanan publik dan digitalisasi birokrasi, membuka investasi dan mengembangkan potensi wisata dengan manajemen profesional serta memperkuat partisipasi masyarakat lewat forum kontrol kebijakan.
Dari pantaun TIMES Indonesia di lokasi, para mahasiswa dari BEM STAIM dan PMII Magetan s tiba di Gor Ki Mageti sekitar Pukul 14.35 dan menuju DPRD Magetan melakukan orasi pada pukul 14.46 WIB. Terlihat ada ratusan aparat yang ikut mengamankan unjuk rasa tersebut.
Pun, tak lama berselang, Ketua DPRD Magetan, Suratno beserta Kapolres Magetan, AKBP Raden Erik Bangun Prakasa dan Wakil Bupati Magetan, Suyatni Priasmoro langsung menemui para pengunjuk massa dan menerima aspirasi yang disampaikan dan unjuk rasa tersebut berjalan dengan tertib dan kondusif. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Bupati dan Wabup Magetan Janji Mundur jika Program Anggaran RT Rp3 Juta Tak Terealisasi
Pewarta | : Aditya Candra |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |