TIMES MAGETAN, MAGETAN – Ada yang unik dalam ujian kelas 10 dan 11 di SMK Magetan 1 YKP kali ini, dengan slogan ' Harap senang, Ada Ujian' SMK Vokasi tersebut mengambil unsur Project Bassed Learning yang tidak hanya melibatkan unsur guru, namun juga Instansi Pemerintahan.
Adapun instansi yang terlibat dalam ujian dengan asesmen kolaboratif yang dilaksanakan pada 14 - Juni 2023 tersebut seperti, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), serta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Magetan, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
Guru Penggagas Acara, Esti Purwanti mengatakan, dengan unsur Project Bassed Learning, peserta didik milenial mendapatkan pengembangan skill atau kompetensi dan juga etika dalam berkehidupan.
"Ujian yang menyenangkan Ini merupakan salah satu Implementasi dari kurikulum merdeka dengan sentuhan para guru SMK Magetan 1 YKP. Dengan tujuan pembelajaran tentang kehidupan nyata yang saat ini sangat dibutuhkan sehingga memunculkan pengembangan skill, kompetensi dan juga etika siswa," ujarnya, Sabtu (17/6/2023).
Esti melanjutkan, dalam asesmen kolaboratif bersama DPRD Magetan dengan tema 'Generasi Milenial Mengenal Perwujudan Demokrasi secara Utuh dan Mendalam' bertujuan untuk memberikan pemahaman terhadap peserta didik pentingnya demokrasi dalam bernegara.
Kegiatan ini dapat memberikan pemahaman terhadap peserta didik akan pentingnya demokrasi. Hal ini menjadi penting bahwa setiap orang memiliki hak dan kewajiban dalam bernegara, yang merupakan salah satu langkah yang tepat dalam rangka implementasi kurikulum merdeka yang dilaksanakan di SMK Magetan 1 YKP.
"Pada kegiatan itu, kami kolaborasikan dengan beberapa mata pelajara, seperti Pendidikan Pancasila, Sejarah, Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, juga dilaksanakan pada 15 sampai dengan 16 Juni 2023 di gedung DPR Kabupaten Magetan, serta dibuka langsung oleh Ketua DPRD Magetan, Sujatno," terangnya.
Tidak hanya itu, asesmen juga dilakukan di salah satu destinasi wisata Hutan Kota Purwodiningrat Magetan yang juga menjadi andalan dari DLH Magetan sebagai salah satu penyumbang oksigen dan penghijauan yang berada di tengah Kota Magetan.
"Ini dilaksanakan antara mata pelajaran kolaborative sastra yakni bahasa Indonesia bahasa Inggris dan juga bahasa Jawa. Peserta didik diajak untuk melakukan observasi dan melihat potensi apa saja yang dapat dikembangkan, serta membuat vlog atau video promosi, sehingga setiap siswa dapat mampu memanfaatkan pengangkatan teknologi yang dimilikinya untuk hal-hal yang positif," tuturnya.
Asesmen terakhir dilakukan di Lingkungan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Magetan dengan mata pelajaran kolaboratif Project Impas dan Matematika dengan memberi pengetahuan kepada peserta didik, terhadap benda disekitarnya yang memiliki nilai ilmu pengetahuan dan pendidikan yang wajib diketahui.
"Di sini, kami harapkan peserta didik lebih responsif terhadap objek ataupun lingkungan sekitar dengan memperhatikan kaidah fungsi dan juga manfaatnya. Segala sesuatu itu pasti memiliki sebuah nilai jual dan nilai perhitungan, jadi mata pelajaran matematika yang dimasukkan dalam asesmen kolaboratif ini seperti bagaimana cara dalam penghitungan dasar nilai sebuah benda, konversi sebuah nilai menjadi hal lain yang lebih bermanfaat," kata Koordinator Kolaboratif Mapel Ipas dan Matematika, Dyestya Avarini. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Harap Senang Ada Ujian, Sebuah Inovasi Pembelajaran SMK Magetan 1 YKP
Pewarta | : Aditya Candra |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |