TIMES MAGETAN, BEKASI – Sinta Dwi Jayanti (23), perempuan asal Brebes yang kini menetap di Bekasi, membuktikan bahwa kenikmatan secangkir kopi tak harus dikorbankan demi kesehatan.
Gadis yang akrab dipanggil Sinta ini adalah mahasiswi STIKes Pertamedika Jakarta Jurusan Gizi.
Dengan latar belakang pendidikannya, Sinta berhasil mengukir prestasi sebagai Juara Harapan II Duta Kopi Indonesia 2025, sekaligus menyuarakan pesan penting bahwa kopi dan gaya hidup sehat bisa berjalan beriringan.
Momen Sinta Dwi Jayanti di acara Grand Final Duta Kopi Indonesia 2025. (FOTO: Sinta for TIMES Indonesia)
Perjalanan dari Penikmat Menuju Duta Kopi
Dalam hal ini, awalnya pemilik akun media sosial Instagram @sintadwj dan TikTok @whois.22s hanya seorang penikmat kopi sehari-hari, namun rasa ingin tahu yang lebih dalam tentang budaya dan proses di balik secangkir kopi terus tumbuh.
“Awalnya saya hanya penikmat kopi sehari-hari dan belum terlalu memahami lebih dalam tentang kopi itu sendiri,” ungkap Sinta dalam wawancara eksklusif bersama TIMES Indonesia, pada Jumat (14/11/2025).
Kesempatan besar datang ketika Kaprodi Gizi STIKes Pertamedika Jakarta, Dwi Ayu Lestari, S.Gz., M.Gizi, memberinya informasi mengenai ajang Duta Kopi.
Ia mengetahui informasi ajang ini dari dosen Keperawatan yang juga Juara III Putra Duta Kopi Indonesia tahun 2020, Ns. Exsos Grend Dais, M.Kep., CPS.
Dikatakan Sinta, ia mengaku sangat tertarik dan langsung mendaftar karena merasa memenuhi semua persyaratan. Ia kemudian lolos sebagai finalis dan menjalani masa karantina di Jakarta.
Kemudian selama karantina, Sinta yang hobi memasak, jogging, membaca dan tentunya minum kopi ini menyebutkan bahwa ia banyak belajar mulai dari bisnis kopi, public speaking, hingga stage attitude dari para mentor profesional.
“Kami juga melakukan kunjungan edukatif ke kebun kopi di Ciwidey dan pabrik kopi PT Santos Jaya Abadi,” beber Sinta yang mengantarkannya meraih Juara Harapan II Duta Kopi Indonesia 2025.
Menjembatani Kopi dan Prinsip Gizi Sehat
Lantas lebih lanjut sebagai mahasiswi yang sedang menempuh Sarjana Gizi, Sinta percaya bahwa kopi adalah bagian dari budaya dan produktivitas, namun konsumsi harus dilakukan secara bijak.
Ia menyoroti tren konsumsi saat ini yang kerap mengabaikan aspek kesehatan, seperti penggunaan gula dan krimer berlebih.
“Menurut saya, kopi dan gaya hidup sehat bisa berjalan beriringan jika dikonsumsi secara bijak,” jelas Sinta, menegaskan pandangannya sebagai pegiat gizi.
Dia menyatakan bahwa ia ingin menyuarakan bahwa menikmati kopi bisa tetap sehat, asalkan masyarakat mengetahui takaran dan cara penyajiannya.
Disampaikan Sinta bahwa mengedukasi masyarakat, khususnya generasi muda, tentang cara ngopi yang sehat adalah langkah kecil yang penting untuk membangun kesadaran akan gaya hidup seimbang.
"Maka, pentingnya terletak pada bagaimana kopi dijadikan bagian dari gaya hidup yang tetap memperhatikan kesehatan tubuh," tuturnya menjelaskan sembari tersenyum manis.
Prestasi dan Komitmen Mengedukasi
Di luar pencapaiannya di ajang Duta Kopi, Sinta aktif dalam berbagai kegiatan, tercatat sebagai anggota aktif di Himpunan Mahasiswa Gizi STIKes Pertamedika. Ia juga memiliki pengalaman magang sebagai Data Management Intern di PT Pertamina International Shipping pada Januari hingga Februari 2025.
Selain itu, kemampuan public speaking dan performanya terasah melalui perannya sebagai Penampil Tari pada acara Wisuda STIKes Pertamedika pada Desember 2023, serta keterlibatannya sebagai Volunteer Wisuda pada Juli 2025.
Lebih jauh Sinta melihat peluang besar karena kopi sudah sangat dekat dengan masyarakat terutama generasi muda, sehingga sangat memungkinkan untuk menyisipkan edukasi kesehatan di dalamnya.
Namun, secara khusus ia sangat menyadari perihal tantangannya adalah masih banyak persepsi keliru bahwa semua kopi itu tidak sehat, terutama karena penyajian modern yang tinggi gula.
"Oleh karena itu, saya berharap kopi lokal Indonesia semakin dikenal sebagai budaya dan identitas bangsa, serta terus mendorong generasi muda untuk lebih sadar akan pentingnya gaya hidup sehat, termasuk dalam konsumsi kopi," imbuhnya.
Ia mengajak generasi muda untuk tidak hanya menjadi penikmat kopi, tetapi juga lebih peduli terhadap asal usul, proses, serta nilai gizi dari kopi yang dikonsumsi. “Dari secangkir kopi, kita bisa mulai perubahan kecil yang berdampak besar,” tutupnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Ngopi Sehat Tanpa Kompromi ala Duta Kopi Indonesia Sinta Dwi Jayanti
| Pewarta | : Wandi Ruswannur |
| Editor | : Ronny Wicaksono |