TIMES MAGETAN, CIANJUR – Silfa Febianti Mauly, yang akrab disapa Cipa atau Cip, adalah sosok muda yang melihat potensi besar Kabupaten Cianjur melalui kacamata pariwisata berkelanjutan dan ekonomi kreatif.
Mahasiswa semester 3 Jurusan Manajemen Universitas Widyatama ini tidak hanya berbekal paras menawan, tetapi juga segudang prestasi dan pengalaman yang menjadikannya figur representatif bagi generasi muda Cianjur.
Di usianya yang baru 19 tahun, gadis asal Kecamatan Cianjur ini telah menorehkan beberapa prestasi, termasuk Juara 1 Lomba Modelling Fashion Show Matahari & Citimall 2023, Juara 1 Lomba Fashion Show Apparel Honda 2023, dan Juara 1 Road Show Indonesian Face Model Lamatapo Management 2023.
Dari Catwalk Menuju Panggung Daerah
Langkah Silfa terjun ke dunia pageant Mojang Jajaka (Moka) Cianjur berawal dari kecintaannya pada dunia modelling. "Sebenarnya awal mula saya bisa terjun ke dunia pageant Moka Cianjur itu berawal dari ketertarikan saya pada dunia modelling," ujar Silfa kepada TIMES Indonesia, Minggu (28/9/2025).
Perempuan yang memiliki hobi bernyanyi dan memasak ini menjelaskan bahwa pengalaman di fashion show dan photoshoot telah membangun kepercayaan dirinya. Namun, ia kemudian menyadari bahwa dunia pageant melampaui sekadar penampilan.
Menurutnya, ranah tersebut menuntut seseorang untuk memiliki wawasan luas dan kemampuan berkontribusi
. "Motivasi saya bukan hanya sekadar ingin tampil, tetapi juga ingin memberikan kontribusi nyata, terutama dalam memperkenalkan potensi pariwisata dan budaya Cianjur," tegas pemilik akun Instagram @silfaafeby ini.
Silfa pernah menjadi Crew Logistik di Event Break Out Day Bandung dan Volunteer di kegiatan sosial Ramadhan "Indahnya Berbagi, Manisnya Kebersamaan" Ranah Rengkuh Pondok Lansia Tulus Kasih.
Pengalaman tersebut menjadi pijakan bagi Silfa untuk bertekad menyuarakan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif. Ia berencana memadukan unsur budaya Sunda dengan estetika modern.
Menjembatani Budaya dan Kreativitas Digital
Potret Silfa Febianti bersama Mojang Jajaka Cianjur. (FOTO: Instagram @jurumata.official)
Dalam pandangannya, bahwa kunci keberlanjutan ekonomi kreatif terletak pada kolaborasi lintas sektor. "Saya ingin mengangkat potensi itu agar lebih dikenal luas dan bisa memberi manfaat bagi masyarakat Cianjur," kata Silfa.
Kemudian dia mencontohkan, sinergi antara pengrajin batik dan desainer muda bisa menciptakan motif-motif baru yang relevan dengan selera pasar, tanpa menghilangkan nilai budaya.
"Dalam hal ini saya menilai, bahwa generasi muda Cianjur memiliki potensi besar di dunia digital seperti pembuatan konten yang dapat menjadi jalan bagi berjalannya ekonomi kreatif," ungkap Silfa sembari tersenyum manis.
Lebih lanjut dia menekankan, "Menciptakan motif-motif baru yang tetap mengusung nilai budaya, namun tetap relevan dengan selera pasar saat ini yang menjadi kunci agar ekonomi kreatif terus hidup dan berkelanjutan."
Meski peluang untuk Moka Cianjur sangat besar dalam pengembangan diri dan promosi daerah, Silfa juga menyoroti tantangan. "Tantangannya adalah bagaimana menjaga konsistensi dan relevansi peran Mojang Jajaka di tengah perkembangan zaman," ujarnya.
Dalam pandangannya tersebut dirinya menyimpulkan bahwa peran Moka Cianjur adalah untuk tetap melestarikan budaya lokal sambil beradaptasi dengan modernisasi, yakni dengan membawa nilai tradisi namun dikemas secara relevan.
Dukungan Keluarga dan Harapan untuk Kaum Muda
Di balik upayanya, Silfa mengaku mendapat dukungan penuh dari keluarga dan teman-teman terdekat. "Saya merasa sangat beruntung karena mendapat dukungan penuh dari kedua orang tua teman, dan orang-orang terdekat," tuturnya.
Dukungan orang tua, yang selalu mendoakan dan mengingatkan untuk tetap rendah hati, serta semangat dari teman-teman, menjadi energi terbesar baginya. "Keberanian saya melangkah sejauh ini sebenarnya juga berkat mereka yang selalu ada di belakang saya," imbuhnya.
Terakhir, dia menyampaikan harapannya untuk generasi muda Cianjur. Ia mengajak agar kaum muda menjadi pribadi yang berani, kreatif, dan tetap peduli pada lingkungan.
Ia meyakini, langkah kecil dari generasi muda saat ini dalam mencintai dan mempromosikan potensi lokal mulai dari wisata, budaya, hingga produk ekonomi kreatif bisa menjadi perubahan besar di masa depan.
"Tentunya saya ingin mengajak teman-teman muda, khususnya di Kabupaten Cianjur untuk bersama-sama lebih bangga, mencintai dan mempromosikan potensi lokal kita," tutup Silfa Febianti. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Silfa Febianti Padukan Pesona Sunda dan Estetika Digital Demi Pariwisata Cianjur
Pewarta | : Wandi Ruswannur |
Editor | : Ronny Wicaksono |