TIMES MAGETAN, JAKARTA – Setelah peresmian Danantara, Senin (25/2/2025), pasar terlihat masih dalam mode wait and see terkait kebijakan Danantara, dengan fokus utama pada teks resmi PP No. 1 Tahun 2025. Selain itu, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga menanti fenomena rally awal .
“Pelaku pasar masih menunggu kepastian mengenai strategi dan mekanisme investasi yang akan diterapkan oleh Danantara. Ketidakjelasan ini membuat investor cenderung menahan diri hingga ada kepastian lebih lanjut, terutama terkait dampaknya terhadap sektor keuangan dan pasar modal,” kata Satrio Utomo, praktisi pasar modal Komunitas Trader Saham Rencana Trading, Selasa (25/2/2025).
Ia mengatakan, Rupiah saat ini sedang berada dalam tren penguatan terhadap dolar AS. Jika USD/IDR berhasil turun di bawah level 16.175, maka besar kemungkinan pasangan mata uang ini akan menguji level psikologis 16.000.
“Penguatan Rupiah ini berpotensi memberikan sentimen positif bagi pasar saham, terutama bagi emiten yang memiliki beban utang dalam dolar AS,” ujarnya.
Sementara itu, fenomena rally awal Ramadan yang biasanya dimulai pada minggu terakhir sebelum bulan Ramadan masih belum terlihat hingga perdagangan kemarin.
Pergerakan IHSG masih dalam tren turun jangka pendek dengan kisaran utama 6.700–6.818. Hanya penutupan di atas 6.818 yang dapat mengakhiri tren turun ini dan menjadi sinyal dimulainya Rally Saham Ramadhan.
Jika IHSG mampu menembus level tersebut, momentum bullish bisa semakin kuat, membuka peluang kenaikan lebih lanjut memasuki bulan puasa minggu depan. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: IHSG Menanti Rally Awal Ramadan
Pewarta | : Hendarmono Al Sidarto |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |